Menkeu: 10 Tahun Terakhir Pertumbuhan Ekonomi Cukup Baik

By Admin

nusakini.com--Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemaparan Perkembangan dan Outlook Perekonomian Indonesia pada acara Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (ILUNI FEB UI) Breakfast Forum dengan tema Indonesia Economic Outlook 2017 bertempat di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta pada Jum’at (3/3). 

Dalam paparannya Menkeu menjelaskan bahwa dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai kemampuan daya tahan stabil di tengah gejolak perekonomian dunia. Tantangan yang dialami perekonomian global antara lain kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan kebijakan ekonominya, keamanan geopolitik, economic rebalancing, harga komoditas yang rendah, perubahan iklim serta kebijakan proteksionisme. 

“Indonesia sebagai negara yang open economy pasti kita akan terpengaruh oleh environtment itu, namun kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kita mungkin among the few country yang bisa survive dengan growth yang relatively baik. Pertumbuhan kita secara rata-rata 5,6 persen satu dekade kalau kita bandingkan di antara G-20, BRICS country dan ASEAN country,” jelas Menkeu. 

Lebih lanjut Menkeu juga mengingatkan, bahwa Indonesia juga harus mulai memikirkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kondisi ekonomi global, dengan cara menggunakan APBN sebagai instrumen fiskal. 

"Environtment dimana kita pemerintah berperan sebagai policy maker, APBN sebagai instrumen fiskal pemerintah tentu juga akan dipengaruhi oleh environtment ekonomi yang sedang terjadi. APBN memiliki 3 objective atau tujuan yang bisa digunakan dalam mengelola ekonomi, dia memiliki fungsi alokasi, dia punya fungsi distribusi dan dia punya fungsi stabilisasi,” terangnya. 

Pada akhir paparannya, Menkeu mengajak para alumni, untuk bahu-membahu bersama-sama membangun Indonesia menjadi negara yang disegani di dunia. “This country is great. Negara ini negara yang besar. You really have to thankful. Orang-orangnya bagus, alamnya bagus. Negara ini tidak deserved untuk menjadi negara yang biasa-biasa saja,” pungkas Menkeu. (p/ab)